Bos Btn Sebut Bsn Kantongi Modal Rp 6,5 T, Aset Diproyeksi Tembus Rp 70 Triliun | Wahyujts.id

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Emiten pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal mengguyur modal ke anak upaya syariah (UUS) BTN Syariah alias sekarang namanya menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) sebesar Rp 6,5 triliun. Tak hanya itu, aset BSN juga diproyeksikan mencapai hingga Rp 70 triliun.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa setelah pemisahan (spin off), modal awal BSN berasal dari tiga sumber. Pertama, kas sebesar Rp 1,6 triliun sudah tercatat di BSN. 

Kedua, sekitar Rp 4 triliun nan ada di neraca Unit Usaha Syariah (UUS) alias nan disebut rekening antar instansi (RAK), merupakan modal awal saat UUS dibentuk 20 tahun lalu. Sisanya, tambahan setoran modal sekitar Rp 1–1,5 triliun nan bakal disuntikkan kelak usai spin off. 

Ia menyebut modal ini bakal menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) di kisaran 18–20% setelah spin off. Tak hanya itu, dia juga memproyeksikan pada November 2025 mendatang, aset BSN berada di sekitar Rp 68–Rp 70 triliun.

“Jadi waktu spin off kami bakal masukin modal dulu, baru pindah menaruhnya, agar dia CAR-nya terjaga. Karena di Bank, rasio modal itu adalah salah satu nan utama. Makanya banking is one of the capital incentive industry,” kata Nixon dalam Media Gathering BTN di Bandung, Jumat (19/9). 

BTN juga memastikan BSN dapat beraksi penuh pada tahun ini. Proses pemisahan alias spin off unit upaya syariah (UUS) BTN ke PT Bank Syariah Nasional (BSN) ditargetkan rampung pada akhir Oktober alias awal November tahun ini.  

BSN adalah wajah baru dari Bank Victoria Syariah nan telah resmi diakuisisi BTN pada Juli 2025. BTN berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa alias RUPSLB pada akhir Oktober 2025.

Kinerja Keuangan UUS BTN  

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk alias Bank Syariah Nasional mencatatkan keahlian positif menjelang proses akhir spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS).  Hingga semester pertama 2025, untung bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp 401 miliar pada akhir Juni 2025, naik 8,3% yoy dibandingkan Rp 370 miliar pada semester pertama 2024. 

Peningkatan aset tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan nan konsisten, dengan nilai penyaluran mencapai Rp 48,46 triliun, naik 17,0% yoy dari Rp 41,41 triliun pada semester I 2024.  Selain itu, kepercayaan masyarakat juga semakin menguat, terlihat dari biaya pihak ketiga (DPK) nan tumbuh 19,8% yoy menjadi Rp 55,23 triliun, dibandingkan Rp 46,09 triliun pada periode nan sama tahun lalu. 

Hingga akhir Juni 2025, total aset BTN Syariah tumbuh 18,0% yoy menjadi Rp 65,56 triliun, dari Rp 55,54 triliun pada periode nan sama tahun sebelumnya.

Selengkapnya